kami hadir untuk pelajar / siswa yang ingin menjadi muslim sejati yang ingin belajar islam dan menjadi pelajar berprestasi dan mengemban dakwah remaja

Archive for the ‘Inspirasi Motivasi’ Category

Menikmati Panas, Melupakan AC

Gak kerasa dunia yang kita tinggali sekarang semakin hari semakin panas. Memang sih katanya orang sekarang tu dunia lagi kena Global Warming makanya sekarang tuh panas banget.

Namun nih, kok ada aja sih yang tega-teganya nambah panas suasana yang udah panas gara-gara Global ituan lah. Fuih, sebel banget deh.

Liat aja para big boss kita yang ada di gedung dewan. Meskipun kondisi dalam gedung dewan udah dingin karena AC tapi tetep aja suka kondisi panas dengan berdebat yang jelas-jelas tidak menguntungkan rakyat.

Gak hanya di gedung dewan yang dingin. Di lapangan bola yang panas juga tambah dibuat panas dengan berbagai aksi yang ada di sana.Gak mau kalah dengan meraka semua, sebagai rakyat Indonesia yang baik dan taat pemimpin akhirnya banyak juga yang melakukan hal yang sama. Adu mulut, adu jotos, sampai adu ayam dilakuin. Nggak di jalan, di Mal, di rumah, sampai di kuburan. MasyaAllah…
Menurut pengalaman nih, di tengah suasana panas ini, paling enak ya  duduk nyaman di sofa sambil menikmati dinginnya AC. Kalo nggak punya AC ya tiduran sambil merasakan tiupan kipas angin. Kalo kipas angin pas rusak ya bersiri di depan kulkas. Kalo rusak juga ya nasib.

Kembali ke panas-panasan. Sebuah surga dunia bila kita lari dari suasana panas dan menikmati segarnya udara dingin. Namun tanpa disadari ketika kita dalam kondisi kayak gitu akhirnya kita lupa kalo banyak orang yang dalam waktu yang sama merasakan panas namun gak bisa berbuat apa-apa untuk lepas dari panas itu.

???? Bingung ya.. buat yang bingung kira-kira gini nih. Kalo dilihat di dunia nyata sekarang ternyata banyak orang menderita dengan ‘panas’ nya negeri ini. Ada yang kelaparan, putus sekolah, sampai putus nyawa gara-gara situasi Indonesia yang tambah hari tambah ruwet. Nah masalahnya banyak dari kita (baca:remaja) yang lebih milih lari dan gak mau tau dengan kondisi kayak gitu. Lebih asik main musik, lebih asik gandengan tangan dengan pacar tercinta, gitu katanya.

Padahal sebenernya remaja kayak kita-kita ini juga merasakan dampak dari ‘panas’nya negeri ini. Yah paling gampang ya biaya sekolah yang makin mahal.Padahal remaja tu calon pemimpin. Kalo diitung kira-kira 10 sampai 20 tahun lagi lah mereka yang akan jadi pemimpin negeri ini. Lah kalo sejak sekarang sudah gak peduli dengan kondisi orang lain gimana ntar.

Maka dari itu para remaja yang budiman dan masih mau untuk berubah, sudah saaatnya kita buka mata dan buka hati. Masih banyak orang-orang yang tersiksa dengan kondisi sekarang dan mereka butuh solusi. Jangan cuma jadi penonton yang cuma bisa diam melihat kondisi yang sekarang. Namun jadilah orang yang mengubah kondisi ini dan memberi solusi bagi bangsa kita. Solusinya gimana? Next time we meet.

Superhero Undercover

10 November, yap! beberapa dari kita mungkin masih ingat dengan peristiwa yang terjadi pada tanggal itu. Tanggal di mana para pejuang dari arek-arek Surabaya harus bersimbah darah melawan tentara penjajah dari Inggris dan Belanda. Entah itu murni dari arek-arek Surabaya sebagai wakil dari Indonesia (hehehe, kaya’ perlombaan aja pake’ “wakil”), entah juga para tentara penjajah yang berasal dari kedua Negara itu, atau mungkin ada orang Indonesia yang iseng-iseng karena nggak tau mana kawan mana lawan terus main serang aja, wuaghhh parah!! XP. Tapi itu semua masih entah, karena emang greens nggak ngeliat langsung si, hehehe.  Yang penting adalah peristiwa pertempuran itu emang terjadi.

Menurut seabreg sumber yang greens dapet (:D lebay…), peristiwa itu merupakan serangan dari pihak sekutu (penjajah) yang dimaksudkan untuk meredam dan membatalkan kemerdekaan Indonesia. Emang waktu itu merupakan bulan ke 3 seabis dibacakannya proklamasi kemerdekaan. Kata orang nih, terkadang memang tujuan itu ga selamanya dapat dicapai, tul ga’? buktinya ga jauh amat. Niatnya para om-om pemimpin sekutu itu menurunkan semangat masyarakat Indonesia, eh malah fakta di lapangannya beda. Para pejuang malah semangat luar biasa melawan bentuk aksi militer itu dan mempertahankan kemerdekaan. Dan walhasil, sekalipun orang-orang sekutu berhasil menduduki kota terbesar ke dua di Indoeisa itu selama 3 hari, namun mereka akhirnya dapat dipukul mundur oleh para pejuang. Yaah meskipun untuk itu semua ribuan orang hilang nyawa karnanya. Jadi, (katanya nih) untuk mengenang jasa para pejuang itu dan sebagai simbol nasional, tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan Nasional atau biasa disingakat HPN.

(lebih…)

Kambingku

Greensoulid semua, tau nggak persamaannya seorang superman dengan si mbek ? Hmm. Bukan karena om superman punya jambul kayak si mbek. Bukan juga karena kepalanya superman keras kayak si mbek. Tapi yang jelas nih ya, kedua makhluk beda jenis ini sama-sama punya julukan pahlawan tanpa tanda jasa.

Hayo.. masih bingun ya. Gini nih penjelasannya. Kalo superman udah jelas dan jelas sekali kenapa disebut pahlawan tanpa tanda jasa. So pastilah. Udah banyak orang yang bisa berhasil ditolong oleh sang superman. Entah itu nenek-nenek, kakek-kakek sampai anak kecil udah jadi langganan superman. Yah meskipun superman gak pernah dikasih penghargaan oleh yang nolong. Bahkan sering kali dicaci maki. Nah sekarang gimana dengan si mbek. Yang pasti si mbek gak bisa manjat pohon buat ngambil layangan. Gak bisa juga mbantu nenek-nenek nyebrang jalan. Kalo untuk buat orang jadi kaya ….. bisa juga. Contohnya pengusaha kambing. Tapi nih si mbek bukan karena  gitu aja mbek jadi pahlawan. Sadar nggak sih, sudah jutaan bahkan milyaran manusia nyawanya telah ditolong oleh si mbek ini. Entah itu dengan dagingnya yang akhirnya jadi sate, maupun kulitnya yang jadi kantung. Pokoknya karena si mbek ini rela mengorbanan nyawanya kita bisa dengan nikmat menikmati nikmatnya sate. Lagi-lagi kita gak pernah berterima kasih apalagi sampai member bintang jasa kepada para mbek ini.

(lebih…)

Kacamata Baruku

Malam sudah datang menyelimuti kota. Terangnya matahari dah pasti hilang dari peredaran. Tapi di tengah kota suasana malam yang sunyi dan damai sepertinya gak berlaku. Puluhan bahkan ratusan atau mungkin ribuan ya, datang dan berdiri di dalam lapangan yang luasnya ya lumayan bikin capek kalo disuruh motong rumput di situ.

Jam dinding sudah menunjuk angka 7 dan 12. Gak pake ijin gak pake Tanya lampu di panggung dan di sekitarnya mati (Hmm. Meniru ulah PLN nih kayaknya). Tapi suer nih, ni bukan lampu mati di tengah konser. Karena ketika lampu mati udah bunyi suara gitar, drum dan laennya.

Penonton pun dah mulai teriak-teriak. Apalagi orang di sebelah saya. Malah udah pingsan begitu music sudah meraung dibalik kotak ajaib bernama speaker. Namun ditunggu semenit yang nyanyi belum nongol, ditunggu dua menit juga belum. Penonton muali bingung. Panitia juga terlihat bingung.

(lebih…)

Ramadhan Selesai, Ladang Pahala Selesai ?

Hari ini genap 30 hari puasa berjalan. Suara riuh petasan silih berganti menyalak dari tangan anak-anak di sekitar. Suara takbir pun sahut menyahut seolah tak mau kalah memeriahkan malam yang hadir setahun sekali tersebut. Para pemuda pemudi, ibu bapak, bahkan kakek nenek semua ikut bahagia menyambut malam lebaran itu.
Namun terselip diantara jutaan wajah bahagia umat manusia, masih ada raut wajah sedih yang tampak di sebagian wajah umat Islam. Kekecewaan, kesedihan sedikit banyak terpahat di raut muka mereka. Seorang kawan baik telah pulang dari kunjungan singkatnya.
Makanya di era sms dan mms ini, gak sedikit ucapan selamat iedul fitri yang terselip dengan kesedihan ditinggal bulan penuh berkah ramadhan. Ato gak sedikit yang dalam smsnya tersirat sebuah harapan agar bisa merasakan nikmatnya suasana religious seperti di bulan ramadhan.
Padahal yang namanya mempertahankan ibadah di bulan Syawal dan seterusnya bukan pekerjaan yang gampang. Apalagi dalam kondisi masyarakat yang separuh Islam seperti saat ini. Ketika di bulan Ramadhan ketika kita jalan-jalan banyak aurat yang tertutup, namun keluar dari bulan Ramadhan sedikit demi sedikit tanggallah pakaian yang menutupi aurat itu. Yang putri pertama-tama kerudung yang dilepas. Pakaian kemudian mulai ketat. Lama-lama panjang rok ikut-ikutan terkerek kayak bendera yang tambah lama tambah naik. Yang putra juga gak kalah. Kopyah dimasukkan ke wadahnya lagi. Baju taqwa disimpan yang rapi di tempat terbawah rak baju. Terakhir celana mulai naik-naik ke puncak lutut. Jadi terbukalah auratnya.
Hmm. Emang sudah gak mengagetkan lagi situasi kayak gitu. Hampir setiap tahun kita ikut puasa, setiap tahun pula hal-hal yang kita lihat di bulan ramadhan hilang tak berbekas di masyarakat. Hal ini memang jadi keprihatinan kita. Namun, bukan saatnya kita prihatin dan diam begitu saja.
Kondisi masyarakat yang kayak gitu adalah ladang pahala jilid II setelah bulan ramadhan. Kalo di bulan ramadhan pahala dilipat gandakan ratusan kali lipat, di bulan penuh maksiat pahala juga digandakan. Terutama buat orang-orang yang teguh memegang agama Islam ketika masyarakat banyak bermaksiat dan malah mencemooh orang yang berbuat baik.
Apalagi kalo kita termasuk orang yang berbuat amar ma’ruf nahi mungkar atau bahasa kerennya menjadi pengemban dakwah. Dah pasti balasannya gede banget. Klo gak percaya liat aja hadist- hadist di bawah ini :
Sabda Rasulullah saw kepada Ali bin Abi Thalib: “Demi Allah, sesungguhnya Allah swt menunjuki seseorang dengan (dakwah)mu maka itu lebih bagimu dari unta merah.” (Bukhari, Muslim & Ahmad).
“Wahai Ali, sesungguhnya Allah swt menunjuki seseorang dengan usaha kedua tanganmu, maka itu lebih bagimu dari tempat manapun yang matahari terbit di atasnya (lebih baik dari dunia dan isinya). (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak).
Atau kalo di bulan ramadhan kita bisa copy paste pahala orang lain dengan ngasih makan orang lain yang berpuasa, maka dengan dakwah kita bisa juga copy paste pahala orang lain . Buktinya hadits nya yang lain yaitu :
“Siapa yang mencontohkan perbuatan baik dalam Islam, lalu perbuatan itu setelahnya dicontoh (orang lain), maka akan dicatat untuknya pahala seperti pahala orang yang mencontohnya tanpa dikurangi sedikit pun pahala mereka yang mencontoh nya. Dan barangsiapa mencontohkan perbuatan buruk, lalu perbuatan itu dilakukan oleh orang lain, maka akan ditulis baginya dosa seperti dosa orang yang menirunya tanpa mengurangi mereka yang menirunya. (HR. Muslim dari Jarir bin Abdillah ra).
So, jangan lewatin lading pahala jilid II ini. Dan lanjutkan kehidupan islam yang sudah kita latuh di bulan Ramadhan yang lalu. Selamat berjuang dan semoga Allah menjadikan kita penghuni surganya kelak.

Pelajar Berprestasi : Gue Banget

Kata prestasi mungkin udah tidak asing lagi di telinga Greensoulid semua. Kalau disuruh menunjukkan contoh prestasi pastinya kita gak sulit untuk menunjuk teman sekelas yang menduduki peringkat kelas pertama. Atau tak sulit untuk menunjuk seorang teman yang menjuarai kejuaraan olahraga.

Prestasi tentu adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi yang mendapatkannya. Apalagi saat kita masih berseragam khas sekolah Indonesia. Pastinya kita semua pingin jadi pelajar yang berprestasi. Tapi nih sebelum kita ngobrolin maslah prestasi lebih jauh, kita bahas dulu apa sih yang namanya prestasi itu?  Prestasi seringkali kita artikan sesuatu yang akhirnya mendapat penghargaan. Entah itu berupa piala, hadiah, medali atau apapun bentuknya. Atau prestasi bisa diartikan sebagai sesuatu yang menghasilkan gelar, entah itu manusia paling kuat, paling cerdas, ataupun paling ganteng or cantik, misalnya.

Kalau dalam dunia putih merah sampai putih abu-abu, prestasi dibedakan jadi 2 tipe. Ada yang akademik ada juga yang non-akademik. Prestasi akademik adalah prestasi yang ada hubungannya dengan pelajaran. Teman kita yang nilainya dapat 90 dikatakan memiliki prestasi pada pelajaran itu, sedang yang dapat 30 tidak berprestasi. Gampangnya begitu. Kalau non-akademik itu selalu dikaitkan dengan olahraga dan ekstrakulikuler lainnya.

Memang definisi prestasi kayak gitu gak salah. Cuman kurang aja. Nilai 90 dan tumpukan medali belum menjamin seseorang dikatakan berprestasi. Bahkan seseorang dengan nilai 30 dalam pelajaran bisa dikatakan berprestasi. Nah kalo gitu apa ukuran dari berprestasi ?

(lebih…)