kami hadir untuk pelajar / siswa yang ingin menjadi muslim sejati yang ingin belajar islam dan menjadi pelajar berprestasi dan mengemban dakwah remaja

Archive for the ‘HeadLine’ Category

Rekor Bugil Baru???

 

Sebuah berita unik namun memprihatinkan termuat dalam Kompas.com. dilaporkan sekitar 400 orang  memecahkan rekor dunia bugil bareng yang bertempat di selatan Wales.

Entah karena sudah stress dengan kehidupan atau sudah berkurangnya nilai agama dan moral di dunia, namun ini adalah propaganda yang buruk bagi dunia Islam. So, inilah saatnya kita sebagai umat Islam membuat acara yang tidak kalah menarik namun menyebarkan nilai-nilai Islam.

Ref : http://english.kompas.com/read/2011/06/20/05231516/Thats.A.Nude.World.Record

 

 

 

Lulus?

Matahari bersinar terang pagi ini. Tidak ada tanda-tanda awan yang bakan menumpahkan air hujan di hari ini. Jalanan pun tampak lengang. Tak banyak kendaraan yang lalu-lalang. Mungkin karena hari libur dadakan.

Namun kondisi sebaliknya terjadi di depan sebuah sekolah menengah atas. Banyak siswa yang berjingkrak-jingkrak merayakan keberhasilannya lulus ujian nasional.

Atas dasar suka sama suka satu persatu pasang baju mulai berganti warna. Warna putih abu-abu sekarang tambah ceria dengan warna merah, kuning, hijau. Kayak lampu di perempatan jalan.

Karena kelulusan pula, beberapa siswi rela menggunting rok yang selama ini menutupi auratnya dan menjadikan kerudung yang biasa terpasang erat dan rapat di kepala menjadi kain pel yang dapat dibuang kemanapun.

Namun, rupanya remaja-remaja ini masih punya kepedulian tinggi. Buktinya mereka masih memperhatikan nasib pedagang yang satu ini. Siapa dia? Dia adalah penjual K.O.N.D.O.M. Yups.

Yah, itulah kondisi negara ini di hari ini. Penuh warna dan cerita. Ada yang miris dan ada yang gak peduli. Namun itulah realita. Cerita yang berulang di hampir sepanjang sejarah bangsa Indonesia. Terlebih sepanjang sejarah Ujian Nasional.

Sejak dahulu kala UAN ada, selalu menimbulkan cerita yang serupa. Yang tidak lulus nangis dan pingsan, yang lulus berpesta pora.  Seolah UAN adalah segala-galanya. Lulus surga, gagal neraka.

Padahal dunia tidak seperti itu. Kelulusan dalam UAN buka berarti apa-apa. Apalagi kalo dalam UAN dibumbui dengan contek menyontek dan curang mencurangi.

Dunia juga gak memerlukan orang yang hanya punya nilai UAN bagus. Apalagi yang sekedar lulus. Yang dibutuhkan dunia adalah orang-orang yang memiliki sikap mental bagus dan memiliki kemampuan bagus dibidangnya masing-masing.

Nah inilah yang harusnya diingat oleh para pelajar dimanapun berada. Ujian yang beneran tu adanya di masyarakat. Bukannya UAN. Karena kalo kita gagal di UAN, maka kita bisa aja mengulang tahun depan. Beda dengan ujian di masyarakat. Kalo kita gagal dan memalukan, maka resikonya ya harus out dari masyarakat itu. Paling baik sih kalo dapet kesempatan lagi, tapi biasanya lamaa banget.

So, sobat pelajar semua. Jangan terlena dengan UAN aja. Ujian yang sebenarnya masih menanti di depan anda. Dan keberhasilan yang hakiki baru ditentukan di ujian yang ada di depan nanti.

Tau Gak Sih : Budaya Tiup Terompet datang dari mana ?

Di era modern kayak gini nih merayakan tahun baru rasanya gak lengkap bila tidak meniup terompet. Makanya gak heran setiap pada pergantian tahun ratusan terompet berbagai ukuran berpose ditepi jalan. Namun masalahnya siapa sih yang mempopulerkan penggunaan terompet pada malam tahun baru ? Nah begini nih ceritanya.

Semula, budaya meniup terompet ini merupakan budaya masyarakat Yahudi saat menyambut tahun baru bangsa mereka yang jatuh pada pada bulan ke tujuh pada sistem penanggalan mereka atau yang biasa disebut Rosh Hashanah (bahasa Ibrani: ראש השנה). Sebenarnya, Yudaisme memiliki empat hari”tahun baru” yang menandai berbagai “tahun” resmi, seperti halnya 1 Januari menandai tahun baru dalam penanggalan Gregorian. Rosh Hashanah adalah tahun baru untuk manusia, binatang, dan kontrak hukum. Pada malam Rosh Hashanah ini, masyarakat Yahudi melakukan introspeksi diri dengan tradisi meniup shofa, sebuah alat musik sejenis terompet. Bunyi shofar mirip sekali dengan bunyi terompet kertas yang dibunyikan orang Indonesia di malam Tahun Baru. Kalau dilihat dari kacamata orang music nih ya, shofar digolongkan sebagai terompet. Nah terompet sendiri diperkirakan sudah ada sejak tahun 1.500 sebelum Masehi. Pada awalnya, terompet digunakan untuk keperluan ritual agama dan juga digunakan dalam militer teruta saat akan berperang. Ketika masa pertengahan Renaisance, terompet berubah fungsi menjadi alat musik hingga saat ini. Nah itulah cerita tentang terompet dan Rosh Hashanah.

 

Tapi tenang aja ceritanya belum berakhir kok. Cerita berlanjut ketika Panglima Pompey dari Kekaisaran Romawi Kuno menguasai Yerusalem pada tahun 63 SM, orang-orang Yahudi mulai mengikuti Kalender Julian (Kalender Bangsa Romawi yang menjajahnya). Setelah kejadian itu penggunaan kalender Ibrani mulai menurun. Apalagi setelah berdiri negara Israel pada tahun 1948 M. Mereka lebih menyukai Kalender Gregorian untuk kehidupan pribadi dan kehidupan publik mereka. Dan sejak tahun 1980an, bangsa Yahudi sekuler justru mengadopsi kebiasaan Perayaan Tahun Baru Gregorian (Tahun Baru Masehi) yang biasanya dikenal dengan sebutan ”Sylvester Night” dengan berpesta pada malam 31 Desember hingga 1 Januari. Akhirnya dengan percampuran dua budaya itu akhirnya lahirlah tiup terompet pada malam tahun baru.

Nah itulah cerita di balik layar tentang gimana sih asal usulnya tiup terompet pada malam tahun baru. Semoga setelah baca ini kita bisa sedikit melek terhadap kondisi masyarakat saat ini. Dan bukan berarti kalo niup terompet budaya orang Yahudi terus kalo ngrayain tahun baru gak pake terompet dibolehin ya. Terus belajar dan tetap ikuti tulisan kami berikutnya. (disadur dari beberapa sumber)

GERAKAN FREEMASON DALAM LINTAS SEJARAH

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Meski ratusan tahun beroperasi di Nusantara, keberadaan Freemason (Belanda:Vrijmetselaarij), nyaris tak tertulis dalam buku-buku sejarah.

Padahal, banyak literatur yang cukup memadai untuk dijadikan rujukan penulisan sejarah tentang gerakan salah satu kelompok Yahudi di wilayah jajahan yang dulu bernama Hindia Belanda ini. Di antaranya adalah: Vrijmet selaarij: Geschiedenis, Maats chapelijke Beteekenis en Doel (Freemason: Sejarah, Arti untuk Masyarakat dan Tujuannya) yang ditulis oleh Dr Dirk de Visser Smith pada tahun 1931, Geschiedenis der Vrymet selary in de Oostelijke en Zuidelijke Deelen (Sejarah Freemason di Timur dan Selatan Bumi) yang ditulis oleh J Hagemen JCz pada tahun 1886, Geschiedenis van de Orde der Vrijmetselaren In Nederland Onderhoorige Kolonien en Londen (Sejarah Orde Freemason di Nederland di Bawah Kolonialisme) yang ditulis oleh H Maarschalk pada tahun 1872, dan Gedenkboek van de Vrijmet selaaren In Nederlandsche Oost Indie 1767-1917 (Buku Kenang-kenangan Freemason di Hindia Belanda 1767-1917), yang diterbitkan secara resmi pada tahun 1917 oleh tiga loge besar; Loge de Ster in het Oosten (Batavia), Loge La Constante et Fidele (Semarang), dan Loge de Vriendschap (Surabaya).

(lebih…)

Harga Diri….

Kata harga diri mungkin termasuk kata-kata tertua yang pernah ada di muka bumi ini. Buktinya mulai sejarah awal umat manusia, harga diri sudah dapat pemeran utama entah itu peran baik atau peran buruk.
Coba aja liat kisah pembunuhan pertama di dunia. Antara si Habil dan Qabil. Selain karena bisikan setan yang sejak dulu terkutuk, kejadian itu juga karena harga diri Qabil yang merasa di runtuhkan oleh Habil. Akhirnya terjadilah pembunuhan pertama yang dilakukan oleh Qabil.
Kisah Qabil tu cuma satu kejadian akibat harga diri yang terinjak-injak. Namun ketika orang lain harga dirinya merasa dicaik-cabik ada yang cuma ngambek, ada yang sampai gak mau bicara, kemudian yang agak parah sampai ada yang bertengkar dan yang paling parah nih ada yang sampai membuat dua negara terlibat perang.
Meskipun seringkali berbahaya, harga diri gak akan bisa dihapus dari manusia. Meskipun manusia di cuci otaknya menggunakan detergen merk apapun gak akan bisa menghapus sifat ingin mempertahankan harga dirinya. Karena mempertahankan harga diri itu serupa dengan ketika kita mencintai lawan jenis. Udah jadi naluri dasar banget yang dimiliki tiap manusia.
Makanya gak heran setiap manusia pasti pingin eksis. Meskipun untuk bisa eksis kadang harus lebay. Dan ketika ada yang mau menjatuhkan harga dirinya, pasti terbersit rasa marah.
Makanya gak heran kalo kita dijelek-jelekkan orang lain pasti kita marah. Begitu pula ketika kita dikatai goblok, jelek, dan kata-kata sampah lainnya. Kalo pun ada yang ketika dikatai kayak gitu wajahnya masih senyam-senyum, bukan berarti dia gak marah. Bisa aja di hati nya masih ada kemarahan yang terpendam.
Begitu pula pemimpin negeri ini. Ketika pak SBY disamain dengan kebo, dia marah. Tu wajar. Begitu pula ketika anggota dewan dikatai malas n mbolosan, ada yang marah. Wajar juga. Namanya juga manusia.
Namun nih, ada yang aneh dengan manusia jaman sekarang, terutama yang ngaku muslim. Bukan karena wajahnya yang aneh ataupun bentuk fisik lainnya. Namun karena umat Islam sekarang sudah jadi umat yang penyabar dan penyayang.
Buktinya ketika Islam dikatai agama setan, umat Islam tenang-tenang aja. Padahal kalo agamanya dikatai setan, berate pemeluknya juga setan juga. Begitupula ketika agama kita dikatai agama porno, secara gak langsung kita dikatai umat mesum. Namun kita masih fine-fine aja. Yang terakhir nih, kitab kita yang pada bulan ramadhan sering kita tamatkan, akan dibakar karena dikatakan menyebarkan aliran sesat, kita ternyata masih membisu tanpa kata. Malah kita lebih suka ngobrolin masalah Indonesia lawan Malaysia.
Hmm. Mau jadi umat yang penyabar itu bagus, Tapi yang namanya sabar juga ada batasnya. Kalo orang dikatai kayak kebo udah marah harusnya ketika dikatai setan, mesum, utawa sesat harusnya juga marah juga. Masak kata setan lebih bagus dari kebo ?
So, sobat muslim sekalian yang kebetulan baca tulisan ini, udah seharusnya marah dengan segala penghinaan terhadap diri kita. Mulai dari karikatur nabi Muhammad, kemudian label teroris dan yang terakhir adalah rencana pembakaran al-Quran pada 11 September nanti.
Namun cara menyalurkan amarah kita bukan dengan cara membakar tempat ibadah agama lain atau melakukan tindakan pengrusakan lainnya. Sebagai individu nih , kita bisanya Cuma berkoar-koar alias berbicara aja. Wajar aja yang kita hadapi tu orangnya ada di negeri yang nun jauh di mata ditambah dilindungi oleh Negara.
Makanya yang bisa bergerak adalah Negara. Maka sudah seharusnya kita mengingatkan Negara kita agar membela harga diri mayoritas penduduknya. Bukan hanya ngurusi TKI di Malaysia aja yang jumlahnya Cuma ribuan. Namun perlu juga ngurusi rakyat di dalam negeri yang harga dirinya tercabik-cabik dan jumlahnya jutaan.
So, saatnya kita bertindak. Meskipun katanya rencana pembakaran itu akhirnya di hentikan, api saatnya kita bersatu. Sehingga gak terjadi lagi kasus penghinaan lainnya.

Lama Berlari Akhirnya Kembali Ke Syariah

Masalah seolah gak mau hilang dari bangsa Indonesia ini. Apalagi yang menyangkut sesuatu yang berbau porno. Belum reda masalah video porno yang makin lama makin menggelinding gak aturan, muncul lagi masalah pelecehan sexual yang semakin hari semakin banyak terjadi.
Masalah yang lagi hangat dibicarakan tentu adalah masalah orang usil yang ngerekam adegan orang bongkar muat di kamar mandi. Masalah ini adalah satu dari sekian masalah pelecehan yang terjadi di berbagai fasilitas umum. Salah satu yang paling disorot tentunya adalah masalah busway di Jakarta.
Berbagai solusi sudah disampaikan, namun yang dipakai saat ini adalah memisahkan antrian antara cewek dan cowok. Tentu solusi ini dipilih bukan karena mudahnya saja, tetapi karena lebih efektif disbanding solusi lain semisal memberi penjaga dan lain-lain. So pastilah, gak mungkin kan kita ngasih pengawal untuk semua cewek yang mengantri di tempat umum seperti itu. Memberi hukuman yang berat juga bukan solusi. Coba aja kita tengok Negara dengan tingkat pelecehan tinggi seperti Jepang. Meskipun
Namun solusi itu masih gak lengkap. Bayangin aja di antrian udah dipisah namun di dalam ya campur lagi. Makanya diberi ada usulan memisahkan tempat duduk cewek dan cowok. Hmm. Denger solusi ini pasti sobat muslim inget dengan tuntutan Islam dalam pergaulan.
Tapi pastinya solusi itu masih kurang dalam Islam. Selain menuntut ada pemisahan, islam juga menghilangkan sebab-sebab terjadinya kasus-kasus itu. Antara lain mewajibkan menutup aurat, melarang wanita ketika keluar rumah dengan merias diri dan lainnya. Itu semua agar para cowok ketika keluar rumah berpikiran kotor.

(lebih…)